Keutamaan 10 Hari Terakhir Bulan Puasa Ramadhan
Keutamaan 10 Hari Terakhir Bulan Puasa Ramadhan - Hallo sahabat Doa Muslim Dunia, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Keutamaan 10 Hari Terakhir Bulan Puasa Ramadhan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Ramadhan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Keutamaan 10 Hari Terakhir Bulan Puasa Ramadhan
link : Keutamaan 10 Hari Terakhir Bulan Puasa Ramadhan
Doaharianislami.com - Sebagai seorang muslim tentunya kita sudah tau bahwa bulan puasa atau bulan ramadhan merupakan bulan yang mulia. Begitu banyak keutamaan yang terdapat di bulan ini. Salah satunya ialah keutamaan pada 10 hari terakhir pada bulan tersebut. Nah berikut ini merupakan beberapa keutamaan 10 hari terakhir bulan ramadhan:
Diriwayatkan Bukhari dan Muslim kata Aisyah ra. bahwa Rasulullah saw, sangat giat dalam sepuluh hari terakhir padahal beliau tidak pernah segiat itu dalam hari-hari yang lain.
Diriwayatkan bahwa, Rasulullah mengkhususkan sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan dengan amalan-amalan yang tidak pernah beliau amalkan di hari-hari sebelumnya sebelum bulan itu.
Riwayat Ad Dailami dari Anas, sesungguhnya Allah memberi karunia kepada ummatku malam qadar (Lailatul Qadar) yang karunia itu tidak pernah diberikan kepada orang sebelumnya.
Riwayat Thabrani dari Ubadah bin Shamit: Temukanlah Lailatul Qadar dalam sepuluh hari terakhir, karena lailatul qadar itu dalam malam yang ganjil, ada pada malam ke 21, atau ke 23, ke 25, ke 27 atau malam ke 29, maka barangsiapa beribadah di dalamnya penuh keimanan dan mengharap pahala baginya mendapat ampunan dari dosa-dosa terdahulu dan yang akhir.
Riwayat Thabrani dari Watsilah bahwa, Lailatul Qadar itu ditandai dengan keadaan yang terang, tidak panas tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin, tidak ada bintang yang dilemparkan dan Lailatul Qadar paginya ditandai oleh terbitnya matahari tanpa bersinar (merah).
Dalam sebuah Hadits diriwayatkan :
Artinya: "Dari Aisyah ra, aku berkata, wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika aku mengetahui Lailatul Qadar, apa yang harus ku baca pada saat itu? Jawab Rasulullah: ucapkanlah doa: "Wahai Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun yang suka memberi ampunan maka ampunilah kami" (HR An Nasai)
Riwayat Ad Dailami dari Aisyah ra. barangsiapa beri'tikaf di malam Lailatul Qadar dengan iman dan ingin mendapatkan pahala, bagian mendapat ampunan dari dosa yang terdahulu.
Riwayat Ibnu Majjah dan Al Baihaqi dari Ibnu Abbas ra, orang beri'tikaf itu menghentikan dosa dan menghasilkan pahala seperti pahala orang yang berbuat baik seluruhnya.
Hadits riwayat Bukhari dan Muslim dari Aisyah ra berkata, Rasulullah saw itu beri'tikaf pada sepuluh hari yang terakhir dibulan Ramadhan sampai Allah mewafatkan beliau, kemudian kebiasaan i'tikaf itu diteruskan oleh istri-istrinya.
Riwayat Al Baihaqi dari Hasan bin Ali ra, barangsiapa beri'tikaf sepuluh hari dalam bulan Ramadhan laksana melakukan dua ibadah haji dan umrah.
Riwayat Thabrani dari Abu Umamah: sempurnanya bertahan (beri'tikaf) adalah empat puluh hari barangsiapa mampu bertahan beri'tikaf tanpa diselingi menjual atau membeli dan tidak hadats besar keluar dosanya seperti di hari dilahirkan ibunya.
Riwayat Ibnu Majjah dari Abu Umamah barangsiapa beribadah pada malam hari Idul Fitri semata-mata ingin mendapat pahala dari Allah maka hatinya tidak mati pada hari hati-hati sudah dimatikan.
Ibnu Asyakir dari Muadz meriwayatkan : barangsiapa menghidup-hidupkan (meramaikan) 4 (empat) malam baginya wajib mendapat surga, yaitu (1) malam Tarwiyah (2) malam Arafah (3) malam Nahr (4) dan malam Fithr.
Riwayat Daru Quthni dan Al Baihaqi dari Ibnu Umar ra. bahwa zakat fitrah itu menjadi kewajiban bagi setiap muslim yang merdeka, laki-laki dan wanita dari orang Islam sebanyak satu sho' berupa tanar atau gandum.
Riwayat Daru Quthni dan Al Baihaqi dari Ibnu Abbas ra bahwa zakat fitrah itu menjadi pensuci bagi orang yang berpuasa dari keburukan keburukan berbicara yang jelek juga memberi makanan kepada orang miskin, barangsiapa mengeluarkannya sebelum shalat ied maka hal itu merupakan zakat yang maqbul (diterima) dan barangsiapa mengeluarkannya setelah shalat ied maka hal itu merupakan sedekah di atas shadaqah.
Baca juga: Bacaan Bilal Shalat Tarawih 23 Rakaat Lengkap dengan Jawaban Jamaah
Demikianlah mengenai keutamaan 10 hari terakhir di bulan puasa ramadhan. Semoga Allah SWT memberikan kekuatan kepada kita agar bisa menjalankan keutamaan-keutamaan pada bulan Ramadhan dan menjauhi perbuatan buruk, maksiat dan yang lainnya. Semoga apa yang sudah di sampaikan diatas bisa bermanfaat.
Anda sekarang membaca artikel Keutamaan 10 Hari Terakhir Bulan Puasa Ramadhan dengan alamat link https://doamuslimterindah.blogspot.com/2019/01/keutamaan-10-hari-terakhir-bulan-puasa.html
Judul : Keutamaan 10 Hari Terakhir Bulan Puasa Ramadhan
link : Keutamaan 10 Hari Terakhir Bulan Puasa Ramadhan
Keutamaan 10 Hari Terakhir Bulan Puasa Ramadhan
Doaharianislami.com - Sebagai seorang muslim tentunya kita sudah tau bahwa bulan puasa atau bulan ramadhan merupakan bulan yang mulia. Begitu banyak keutamaan yang terdapat di bulan ini. Salah satunya ialah keutamaan pada 10 hari terakhir pada bulan tersebut. Nah berikut ini merupakan beberapa keutamaan 10 hari terakhir bulan ramadhan:
Keutamaan 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan
Diriwayatkan Bukhari dan Muslim kata Aisyah ra. bahwa Rasulullah saw, sangat giat dalam sepuluh hari terakhir padahal beliau tidak pernah segiat itu dalam hari-hari yang lain.
Diriwayatkan bahwa, Rasulullah mengkhususkan sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan dengan amalan-amalan yang tidak pernah beliau amalkan di hari-hari sebelumnya sebelum bulan itu.
Riwayat Ad Dailami dari Anas, sesungguhnya Allah memberi karunia kepada ummatku malam qadar (Lailatul Qadar) yang karunia itu tidak pernah diberikan kepada orang sebelumnya.
Riwayat Thabrani dari Ubadah bin Shamit: Temukanlah Lailatul Qadar dalam sepuluh hari terakhir, karena lailatul qadar itu dalam malam yang ganjil, ada pada malam ke 21, atau ke 23, ke 25, ke 27 atau malam ke 29, maka barangsiapa beribadah di dalamnya penuh keimanan dan mengharap pahala baginya mendapat ampunan dari dosa-dosa terdahulu dan yang akhir.
Riwayat Thabrani dari Watsilah bahwa, Lailatul Qadar itu ditandai dengan keadaan yang terang, tidak panas tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin, tidak ada bintang yang dilemparkan dan Lailatul Qadar paginya ditandai oleh terbitnya matahari tanpa bersinar (merah).
Dalam sebuah Hadits diriwayatkan :
Artinya: "Dari Aisyah ra, aku berkata, wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika aku mengetahui Lailatul Qadar, apa yang harus ku baca pada saat itu? Jawab Rasulullah: ucapkanlah doa: "Wahai Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun yang suka memberi ampunan maka ampunilah kami" (HR An Nasai)
Riwayat Ad Dailami dari Aisyah ra. barangsiapa beri'tikaf di malam Lailatul Qadar dengan iman dan ingin mendapatkan pahala, bagian mendapat ampunan dari dosa yang terdahulu.
Riwayat Ibnu Majjah dan Al Baihaqi dari Ibnu Abbas ra, orang beri'tikaf itu menghentikan dosa dan menghasilkan pahala seperti pahala orang yang berbuat baik seluruhnya.
Hadits riwayat Bukhari dan Muslim dari Aisyah ra berkata, Rasulullah saw itu beri'tikaf pada sepuluh hari yang terakhir dibulan Ramadhan sampai Allah mewafatkan beliau, kemudian kebiasaan i'tikaf itu diteruskan oleh istri-istrinya.
Riwayat Al Baihaqi dari Hasan bin Ali ra, barangsiapa beri'tikaf sepuluh hari dalam bulan Ramadhan laksana melakukan dua ibadah haji dan umrah.
Riwayat Thabrani dari Abu Umamah: sempurnanya bertahan (beri'tikaf) adalah empat puluh hari barangsiapa mampu bertahan beri'tikaf tanpa diselingi menjual atau membeli dan tidak hadats besar keluar dosanya seperti di hari dilahirkan ibunya.
Riwayat Ibnu Majjah dari Abu Umamah barangsiapa beribadah pada malam hari Idul Fitri semata-mata ingin mendapat pahala dari Allah maka hatinya tidak mati pada hari hati-hati sudah dimatikan.
Ibnu Asyakir dari Muadz meriwayatkan : barangsiapa menghidup-hidupkan (meramaikan) 4 (empat) malam baginya wajib mendapat surga, yaitu (1) malam Tarwiyah (2) malam Arafah (3) malam Nahr (4) dan malam Fithr.
Riwayat Daru Quthni dan Al Baihaqi dari Ibnu Umar ra. bahwa zakat fitrah itu menjadi kewajiban bagi setiap muslim yang merdeka, laki-laki dan wanita dari orang Islam sebanyak satu sho' berupa tanar atau gandum.
Riwayat Daru Quthni dan Al Baihaqi dari Ibnu Abbas ra bahwa zakat fitrah itu menjadi pensuci bagi orang yang berpuasa dari keburukan keburukan berbicara yang jelek juga memberi makanan kepada orang miskin, barangsiapa mengeluarkannya sebelum shalat ied maka hal itu merupakan zakat yang maqbul (diterima) dan barangsiapa mengeluarkannya setelah shalat ied maka hal itu merupakan sedekah di atas shadaqah.
Baca juga: Bacaan Bilal Shalat Tarawih 23 Rakaat Lengkap dengan Jawaban Jamaah
Demikianlah mengenai keutamaan 10 hari terakhir di bulan puasa ramadhan. Semoga Allah SWT memberikan kekuatan kepada kita agar bisa menjalankan keutamaan-keutamaan pada bulan Ramadhan dan menjauhi perbuatan buruk, maksiat dan yang lainnya. Semoga apa yang sudah di sampaikan diatas bisa bermanfaat.
Demikianlah Artikel Keutamaan 10 Hari Terakhir Bulan Puasa Ramadhan
Sekianlah artikel Keutamaan 10 Hari Terakhir Bulan Puasa Ramadhan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Keutamaan 10 Hari Terakhir Bulan Puasa Ramadhan dengan alamat link https://doamuslimterindah.blogspot.com/2019/01/keutamaan-10-hari-terakhir-bulan-puasa.html
Belum ada Komentar untuk "Keutamaan 10 Hari Terakhir Bulan Puasa Ramadhan"
Posting Komentar